Konsep Dasar yang Tepat untuk Pembuatan Rumah Walet
Oleh Newsroom
Senin, 06 Agustus 2007
Namun sayangnya, pembangunan rumah walet yang kian menjamur tidak dibarengi dengan produktivitas walet yang tinggi. Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal itu terjadi. Misalnya, kekurangpahaman para pembudidaya walet dalam memperhitungkan konsep dasar pembuatan rumah walet.
Mengatasi Rumah Walet KosongPada dasarnya, memang tidak mudah memikat walet masuk ke rumah baru. Salah seorang pembudidaya walet mengakui rumah waletnya sudah lima tahun tidak berpenghuni, alias kosong dari walet. Padahal, habitat mikro rumah tersebut sudah memadai. Berbagai perlengkapan penunjangnya pun telah dioperasikan dengan baik. Setelah diteliti ternyata permasalahannya berasal dari kesalahan penempatan rekaman suara untuk memancing walet.
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan melakukan pemasangan tweeter di tempat yang tepat. Tweeter adalah speaker yang bekerja pada frekuensi tinggi. Umumnya, di rumah walet terdapat dua sumber suara, yakni berasal dari external sound dan internal sound. External sound biasanya ditempatkan di atas bumbung (wuwungan) dan di lubang masuk burung. Sementara itu, internal sound biasanya ditempatkan pada roving room dan nesting plank.
Untuk memanggil walet yang berada di kejauhan dapat menggunakan super external caller atau hexagonal tweeter. Hexagonal tweeter ini terdiri atas enam tweeter. Dengan demikian, suara yang keluar akan sangat keras, sehingga burung-burung walet yang sedang terbang di kejauhan dapat mendengarnya. Penggunaan hexagonal tweeter ini sangat efektif untuk memanggil hingga radius 500 m.
Sebaiknya semua tweeter menghadap ke arah lubang masuk burung. Dengan demikian, walet yang telah masuk ke dalam ruangan dapat mencari sumber suara dan menjelelajahi seluruh ruangan. Perlu diketahui pula, kesalahan dalam penataan tweeter justru akan mengakibatkan walet hanya keluar masuk tanpa menginap di ruangan atau rumah walet.
Lubang Masuk BurungLubang masuk burung memang merupakan salah satu faktor penting dalam membuat rumah walet. Karena melalui lubang masuk tersebut walet bisa mengetahui dan menempati rumahnya yang baru.
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam membuat lubang masuk walet adalah mengetahui arus terbangnya. Pasalnya, walet memiliki sifat yang unik dan khusus, yakni hidup secara berkoloni dan terbang ke satu arah yang tetap. Oleh karena itu, jika ruangan walet tidak ditata sesuai dengan arus putar atau arus terbang walet, populasinya tidak akan maksimal.
Lantas, bagaimana penempatan lubang masuk walet yang tepat? Jika rumah walet Anda berukuran lebar delapan meter dan roving area berukuran minimum 4 x 8 meter, lubang masuk burung dapat ditempatkan di tengah dengan jarak dari plafon 40 cm. Sebaiknya, jarak lubang masuk dari plafon tidak melebihi 40 cm apabila nesting plank atau tempat bersarang lebarnya hanya 20 cm. Hal ini dimaksudkan agar cahaya yang masuk melalui lubang masuk walet tidak banyak membias ke nesting plank.
Ukuran lubang masuk walet dapat disesuaikan dengan populasi walet yang ada di rumah tersebut. Untuk rumah yang baru, disarankan lubang masuknya minimum berukuran 40 x 60 cm. Lubang masuk yang paling efektif untuk memikat walet adalah menghadap ke arah jalan pulang walet.
Namun, jika di rumah walet tersebut terdapat rumah walet lainnya yang telah berhasil membudidayakan walet, sebaiknya arah lubang masuk walet dibuat meniru rumah walet sebelumnya.
Kiat mengatasi rumah walet kosong ini diungkapkan A. Hendri Mulia, SE., CMA dalam buku Strategi Jitu Memikat Walet yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka. Melalui buku ini, Hendri juga mengungkapkan cara membuat seluruh ruangan dihuni walet, tip memacu walet membuat sarang, dan teknik memikat walet dengan suara tiruan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar